Banten  

Waduh, Hewan Kerbau Program Ketapang Diduga Digelapkan Oknum Kades

PANDEGLANG, BANTEN,- Program Ketahanan Pangan (Ketapang) di Desa Idaman, Kecamatan Patia diduga telah di gelapkan oleh oknum kepala Desa.

Pasalnya, pada Program Ketapang
Anggaran Tahun 2022 yang lalu, senilai 20 persen itu telah di belanjakan hewan jenis kerbau sebanyak empat ekor.

Akan tetapi, belum lama selang beberapa bulan, kerbau dari program ketapang tersebut telah di jual oleh Oknum kepala Desa sebanyak tiga ekor dengan cara bertahap.

Hal itu seperti yang di katakan oleh inisial JM Bahwa Dirinya Mengaku telah membeli satu ekor kerbau Dari Kepala Desa idaman

“Ya, betul saya Membeli satu ekor kerbau dari pak lurah hilman,sebesar Rp.13.200.000,- dengan alasan untuk biaya pembangunan jalan di desanya itupun belum termasuk ongkos dan kalau di hitung dengan ongkos sebesar Rp. 300.000, jadi totalnya Rp. 13.500.000,” ucap JM kepada awak media di kediamannya pada, Kamis (16/03/2023).

Lanjut JM, selain di jual kepadanya, kades idaman pun sudah menjual dua ekor kerbau itu ke saudara Imu yang kediamannya di kampung Pasirkoer dengan harga Rp. 26.000.000,-.

Ia juga menambahkan, bahwa kerbau tersebut kerbau pemerintah, namun begitu, ia mengaku hanya selaku baluk atau jagal kerbau.

“Ya saya beli saja namanya juga usaha yang penting dari harga yang saya beli ketika saya jual lagi ada untungnya walaupun sedikit, adapun masalah atau resikonya nanti ketika ada masalah, itumah bukan urusan saya. Saya mah hanya membeli ini dari si penjual, itumah kalau dipermasalahkan urusannya sama pak kades saja,” tandasnya.

Sementara itu, Hilman Selaku kepala desa Idaman saat di konfirmasi via WhatsAppnya, mengakui dirinya sudah menjual tiga ekor kerbau, tinggal sisa satu lagi yang belum terjual.

“Belum ada yang mau sesuai target, setelah terjual insya allah akan dibelikan lagi,” ujarnya.

“Rencananya setelah puasa/lebaran nanti, sebab yang mengurus kerbau sudah tidak sanggup lagi karena sakit, tapi setelah sehat insya allah siap mengurus lagi,” tukasnya.

Penulis: Jaka Somantri

Facebook Comments