Ditengah Pandemi Covid-19, GMNI Pandeglang Produksi Jamu Herbal Tradisional Cap Badak Kulon

Pandeglang|SOROTDESA.COM- Dewan Pimpinan Cabang Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (DPC GMNI) Kabupaten Pandeglang dibawaha pimpinan ketua terpilih Dede Juhaedi SH Periode 2020-2022 mencoba memberikan terobosan baru dengan membangun koperasi organisasi Yang dalam hal ini tertuang dalam AD/ART GMNI, sekaligus juga dijadikan sebagai bentuk implementasi dari nilai-nila Trisakti Bung Karno yakni Berdikari Dibidang Ekonomi, dengan terobosan ini diharapkan seluruh kader GMNI khususnya Kader DPC GMNI Pandeglang mampu meningkatkan produktifitas, kreatifitas dan mampu berinovasi dibidang koperasi dan kewirausahaan.

Adapun jenis produk yang dihasilkan dari tangan-tangan kreatif kader DPC GMNI pandeglang yakni Syahroni selaku kader GMNI pandeglang sekaligus sebagai mahasiswa Teknologi Pangan UNMA Banten yang dibawah naungan ketua cabang Dede Juhaedi SH yaitu mampu membuat riset akademisnya yakni meciptakan produk Jamu Herbal Tradisional Cap Badak Kulon yang di anggap memiliki berbagai macam khasiat dan kaya akan Antioksidan sehingga Imun Tubuh manusia tetap terjaga dari serangan Bakteri jahat/virus. Senin (22/6/2020)

Dede Juhaedi SH mengatakan “Mengingat di situasi Pandemi Virus corona atau sering disebut Covid-19 ini membuat Perhatian masyarakat yang tinggi pada kesehatan, menjadikan sistem pengolahan pada jamu tradisional memiliki peluang yang besar untuk dikembangkan. Oleh karena itu, walaupun dihadapkan dengan berbagai macam kendala akan tetapi kami selaku Pengurus dan kader DPC GMNI Pandeglang siap menjadi garda terdepan dalam meningkatkan, menggali dan memanfaatkan potensi sumber daya alam yang sangat melimpah khususnya di sektor pertanian yaitu rempah-rempah alami dengan tidak mengesampingkan prosfek pasar dan kelangsungan Koperasi organisasi dan wirausaha.” Tuturnya

Lanjut Dede Juhaedi Adapun Tujuan program Koperasi organisasi DPC GMNI Pandeglang yaitu hasil tujuan program ini diharapkan dapat berguna sebagai bahan masukan semua pihak yang terkait:
1. Bagi pemerintah, diharapkan dapat dijadikan pertimbangan untuk menyusun kebijakan-kebijakan yang tepat sasaran dalam usaha pengembangan pengolahan rempah-rempah warisan Indonesia (jamu tradisional). Dan mampu memfasilitasi juga memberikan ruang seluas-luasnya kepada pelaku usaha kecil dan menengah terutama kepada kaum pemuda dan mahasiswa yang memiliki skill dan produktifitas di bidang wirausaha, 2. Bagi para pelaku kegiatan atau produsen jamu tradisional, dapat menjadi bahan pertimbangan dalam mengembangkan sumberdaya alam yang tersedia,untuk meningkatkan perekonomian masyarakat, 3. Bagi akademisi, penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan referensi atau rujukan untuk penelitian selanjutnya; memberikan tambahan ilmu pengetahuan dan kesempatan untuk belajar lebih banyak lagi. Selain itu penelitian ini menjadi sarana penerapan ilmu-ilmu yang telah penulis dapatkan selama duduk di bangku perkuliahan serta dapat menambah banyak pengalaman.

Bagi masyarakat, hasil penelitian ini dapat menjadi sumber informasi baru tentang pengolahan jamu tradisional, adapun Indikator keberhasilan program yang ingin di capai oleh DPC. GmnI Pandeglang yaitu, Antusias masyarakat desa dalam mengikuti petunjuk dan pelatihan serta pengembangan dan pemanfaatan rempah-rempah alami untuk diolah menjadi jamu tradisional
meningkatnya jumlah produsen dan hasil olahan jamu tradisional dengan meningkatnya keterampilan teknis pengolahan jamu tradisional, penghasilan warga masyarakat diharapkan dapat meningkat.

Keterlibatan mahasiswa dan dosen dalam melakukan pengabdian masyarakat akan semakin tinggi dengan memberikan pengarahan, pelatihan dan pengolahan jamu tradisional berkhasiat dari rempah-rempah alami.

Kami berharap semua pihak mampu mendukung langkah kami dan membantu segala macam kegiatan kami yang di anggap sangat Positif dan mendidik.” Pungkasnya (Jaka somantri )

Facebook Comments